JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Desember, market belanja online dalam negeri dimeriahkan perayaan Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas), tak terkecuali tahun ini. Pemerintah maupun industri e-commerce memproyeksikan transaksi Harbolnas tahun ini akan meningkat signifikan dibandingkan tahun lalu.
Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia atau Indonesian E-Commerce Association (Idea) Bima Laga menyebutkan, Harbolnas tahun lalu tercatat transaksi Rp18 triliun. Khususnya produk lokal mencapai Rp8,1 triliun. Industri UMKM di Indonesia yang tumbuh positif menimbulkan keyakinan capaian dari transaksi Harbolnas 2022 bakal naik signifikan. ''Jumlah peserta yang sudah mendaftar pada ajang tahun ini mencapai 108 e-commerce,'' ujarnya, Kamis (8/12).
Bima menambahkan, Idea optimistis Harbolnas tahun ini target penjualan 70 persen adalah produk lokal. Sebab, didukung dengan program bangga buatan Indonesia yang dapat diikuti seluruh UMKM. ''UMKM bukan hanya yang mempunyai website sendiri, melainkan yang berjualan di dalam platform juga dapat mengikuti Harbolnas kali ini,'' urainya.
Sementara itu, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menyebutkan bahwa target transaksi Harbolnas pada 11–12 Desember 2022 dapat meningkat hingga 50 persen jika dibandingkan dengan tahun lalu. ''Tahun lalu ini naiknya 40 persen. Kalau bisa, tahun ini naik di atas 50 persen,'' ujarnya.
Menurut Zulhas, sapaannya, kalau transaksi bisa naik 50 persen, jumlahnya bisa mencapai Rp27 triliun. Sementara itu, produk lokal diproyeksikan dapat tumbuh sampai Rp12 triliun–Rp13 triliun.
Kemendag memiliki target untuk mendorong konsumsi produk lokal saat Harbolnas mencapai 70 persen. ''Kami mengimbau masyarakat untuk membeli produk lokal,'' jelasnya.(agf/c12/dio)
